Jumat, 28 September 2012

Mencegah Ledakan Gas Elpiji

Pada saat ini pemakaian gas elpiji sudah merupakan barang yang tidak asing lagi bagi kita karena sejak konversi BBM dari minyak tanah ke gas elpiji semua masyarakat beralih pemakaian dari minyak tanah menjadi menggunakan Gas elpiji. 
Namun seiring dengan semakin banyak pengguna gas elpiji maka berbanding lurus pula dengan berita tentang ledakan gas elpiji. Perlu diketahui banyak yang berasumsi bahwa apabila terjadi suatu ledakan gas elpiji sumbernya adalah tabung gas yang meledak, padahal pada kenyataannya terjadinya ledakan adalah karena terjadi kebocoran pada instalasi. Kebocoran bisa terjadi mulai dari tabung gas itu sendiri yang bocor, pemasangan regulator yang longgar, selang yang bocor karena digigit tikus atau sudah tua, kran kompor yang sudah tidak dapat menutup dengan baik . 
Dari analisa kebocoran gas yang paling sering terjadi adalah pada pemasangan regulator yang tidak baik, hal ini dikarenakan karet sealnya yang buruk serta penyalaan kompor yang ternyata apinya tidak menyala. 
Sering kali saat kita menyalakan kompor tanpa disadari bahwa sebenarnya kompor yang kita nyalakan tidak keluar api. Dari gas yang keluar dari kompor yang seharusnya terbakar akan terkumpul dalam ruangan / dapur dan bercampur dengan oksigen dan setelah terakumulasi dengan jumlah yang banyak kemudian terpicu oleh percikan api misalnya mengulangi menyalakan kompor, menyalakan lampu dari saklar lampu, dari korek atau bahkan beradunya antara dua logam maka “BLUMMM” gas yang terkumpul dalam jumlah banyak tadi menjadi ledakan yang luar biasa. 
Kalau sudah begitu bukan saja harta yang hancur namun yang paling menyedihkan adalah nyawa juga ikut melayang. 

Lalu bagaimana upaya mencegah kejadian yang tak diinginkan tersebut? 

  • Pergunakan selang dan regulator yang ber SNI. 
  • Biasakan saat menyalakan kompor kita melihat apakah api menyala atau tidak. 
  • Periksa selang gas minimal sebulan sekali siapa tahu ada kerusakan karena gigitan tikus atau retak karena selang sudah uzur. 
  • Pada pemasangan regulator pastikan bahwa regolator terpasang dengan stabil artinya setelah regulator terpasang pada tabung gas keadaanya tidak longgar bila kita goyangkan. 
  • Jika regulator setelah terpasang longgar, bukalah regulator dan ganjal leher gas dengan karton/kardus secukupnya sehingga jika regulator yang dipasang tidak longgar lagi. 
  • Setelah regulator dipasang coba dengarkan apakah ada suara mendesis atau tidak dengan mendekatkan telinga ke regulator. 
  • Saat penggantian tabung gas bukalah pintu dan jendela dapur agar jika terjadi kebocoran saat pemasangan, gas dapat keluar tanpa menumpuk di dapur. 
  • Lebih sip dan aman tanpa rasa was was jika dilengkapai detektor alarm kebocoran gas, karena siapa yang tahu saat pemasangan gas semuanya dalam keadaan baik namun beberapa hari kemudian terjadi kerusakan seal karet yang mengakibatkan terjadinya kebocoran gas.
Detektor Alarm Gas Elpiji

Penggunaan detektor kebocoran gas ini sangat sederhana yaitu : 

  • Cukup diletakan / digantungkan dengan paku berdekatan dengan tabung gas sehingga jika terjadi kebocoran gas elpiji dapat segera terdeteksi Usahakan pemasangan tidak dekat Ventilasi. 
  • Sambungkan ke sumber listrik 220 V AC. 
  • Lampu indicator warna hijau akan menyala berarti detector aktif bekerja. 
  • Jika ada kebocoran gas lampu akan berubah menjadi merah dan alarm berbunyi jika kadar gas  sudah menurun alarm akan berhenti. 
Anda dapat membeli detektor kebocoran gas elpiji disini

Jika terdeteksi ada kebocoran gas langkah yang harus dilakukan adalah: 

  • Jangan menyalakan atau mematikan alat alat listrik ( lampu dsb ) 
  • Segera buka regulator dari tabung gas elpiji. 
  • Buka lebar lebar pintu dan jendela dapur supaya udara segar segera masuk ke dalam 
 Semoga dapat diambil manfaatnya.